Cara Mengobati Leukemia Limfositik Akut - Pecinta Sehat

Memberikan Informasi Seputar Kesehatan

Sunday, September 23, 2018

Cara Mengobati Leukemia Limfositik Akut

Cara Mengobati Leukemia Limfositik Akut - Leukemia limfositik akut ialah jenis kanker darah dan sumsum tulang, jaringan yang bertonjolan di dalam tulang di mana sel-sel darah dibuat. Kata "akut" pada leukemia limfositik akut berasal dari kenyataan bahwa penyakit berkembang pesat dan membuat sel-sel darah yang belum matang, daripada yang matang. Kata "limfositik" pada leukemia limfositik akut mengacu pada sel-sel darah putih yang dinamakan limfosit, yang memprovokasi semua.

Cara Mengobati Leukemia Limfositik Akut

Leukemia limfositik akut ialah jenis kanker yang sangat umum pada anak-anak, dan perawatan menghasilkan kesempatan yang baik guna penyembuhan. Leukemia limfositik akut pun dapat terjadi pada orang dewasa, meskipun bisa jadi penyembuhan paling berkurang.

Gejala Leukemia Limfositik Akut

Tanda dan fenomena leukemia limfositik akut barangkali termasuk:
  • Pendarahan dari gusi
  • Sakit tulang
  • Demam
  • Infeksi yang tidak jarang terjadi
  • Mimisan tidak jarang atau berat
  • Benjolan yang diakibatkan oleh pembengkakan kelenjar getah jernih di dan selama leher, ketiak, perut atau sel4ngkangan
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Kelemahan, keletihan atau penurunan energi secara umum
Segera hubungi atau berkonsultasi dengan dokter andai Anda menyaksikan tanda-tanda dan fenomena persisten yang mengkhawatirkan. Banyak tanda dan fenomena leukemia limfositik akut yang serupa flu. Namun, tanda dan fenomena flu kesudahannya membaik. Jika tanda dan fenomena tidak membaik laksana yang diharapkan, segera konsultasikan dengan dokter.

Penyebab Leukemia Limfositik Akut

Leukemia limfositik akut terjadi saat sel sumsum tulang mengembangkan kekeliruan dalam DNA-nya. Kesalahan memberitahu sel guna terus tumbuh dan membelah, saat sel yang sehat seringkali berhenti membelah dan kesudahannya mat*. Sumsum tulang menghasilkan sel-sel yang belum matang yang berkembang menjadi sel-sel darah putih leukemik yang dinamakan limfoblas. Sel-sel abnormal ini tidak dapat bermanfaat dengan baik, dan mereka dapat membina dan menghalau sel-sel sehat.

Tidak jelas apa yang mengakibatkan mutasi DNA yang dapat mengakibatkan leukemia limfositik akut. Tetapi semua dokter telah mengejar bahwa kebanyakan permasalahan leukemia limfositik akut tidak diwariskan.

Faktor Risiko

Berikut ini ialah beberapa hal yang dapat menambah risiko leukemia limfositik akut, diantaranya:
  • Pengobatan kanker sebelumnya. Anak-anak dan orang dewasa yang mempunyai kemoterapi jenis tertentu dan terapi radiasi guna jenis kanker lainnya barangkali mempunyai peningkatan risiko mengembangkan leukemia limfositik akut.
  • Paparan radiasi. Orang yang terkena dengan tingkat radiasi yang paling tinggi, laksana orang yang selamat dari kemalangan reakt0r nukl*r, mempunyai peningkatan risiko mengembangkan leukemia limfositik akut.
  • Gangguan genetik. Gangguan genetik tertentu, laksana sindrom Down, bersangkutan dengan penambahan risiko leukemia limfositik akut.
  • Memiliki saudara laki-laki atau wanita yang menderita Leukemia Limfositik Akut. Orang yang mempunyai saudara kandung, tergolong kembar, dengan leukemia limfositik akut mempunyai peningkatan risiko terpapar penyakit ini.
Diagnosa

Berikut ini ialah beberapa guna mendiagnosa leukemia limfositik akut:

1. Tes darah

Tes darah barangkali mengungkapkan terlalu tidak sedikit sel darah putih, tidak lumayan sel darah merah dan tidak lumayan trombosit. Tes darah pun dapat mengindikasikan adanya sel-sel blast, sel-sel yang belum matang seringkali ditemukan di sumsum tulang.

Dokter di laboratorium bakal mengklasifikasikan sel-sel darah ke dalam jenis tertentu menurut ukuran, format dan fitur genetik atau molekuler lainnya. Mereka pun mencari evolusi tertentu dalam sel kanker dan menilai apakah sel-sel leukemia dibuka dari limfosit B atau limfosit T. Informasi ini menolong dokter mengembangkan rencana perawatan.

2. Tes sumsum tulang

Selama aspirasi sumsum tulang, jarum dipakai untuk memungut sampel sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang dada. Sampel dikirim ke laboratorium guna pengujian untuk menggali sel-sel leukemia.

3. Tes pencitraan

Tes pencitraan laksana X-ray, computerized tomography (CT) scan atau pemindaian ultrasound dapat menolong menilai apakah kanker sudah menyebar ke benak dan sumsum tulang belakang atau bagian beda dari tubuh.

4. Tes cairan tulang belakang

Tes pungsi lumbal, pun disebut tap tulang belakang, dapat dipakai untuk mengoleksi sampel cairan tulang belakang, cairan yang mengelilingi benak dan sumsum tulang belakang. Sampel diuji untuk menyaksikan apakah sel kanker sudah menyebar ke cairan tulang belakang.

Pengobatan Leukemia Limfositik Akut

Secara global, penyembuhan untuk penyakit leukemia limfositik akut dapat dilaksanakan dengan cara:
  • Terapi induksi. Tujuan dari fase kesatu pengobatan ialah untuk membun*h mayoritas sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang dan untuk mencairkan produksi sel darah normal.
  • Terapi konsolidasi. Juga dinamakan terapi pasca-pengampunan, fase perawatan ini bertujuan guna menghancurkan leukemia yang tersisa di dalam tubuh, laksana di benak atau sumsum tulang belakang.
  • Terapi perawatan. Tahap ketiga perawatan menangkal sel-sel leukemia dari tumbuh kembali. Perawatan yang dipakai dalam etape ini sering diserahkan dengan takaran yang jauh lebih rendah dalam jangka masa-masa yang lama, biasanya bertahun-tahun.
  • Perawatan preventif ke sumsum tulang belakang. Selama masing-masing fase terapi, orang dengan leukimia limfositik akut bisa menerima perawatan ekstra untuk membun*h sel-sel leukemia yang terletak di sistem saraf pusat. Dalam jenis perawatan ini, obat kemoterapi tidak jarang disuntikkan langsung ke dalam cairan yang menutupi sumsum tulang belakang. Tergantung pada kondisi Anda, fase penyembuhan untuk leukemia limfositik akut dapat menjangkau dua sampai tiga tahun.
Perawatan Leukemia Limfositik Akut

Perawatan barangkali termasuk:

1. Kemoterapi

Kemoterapi, yang memakai obat guna membun*h sel kanker, seringkali digunakan sebagai terapi induksi guna anak-anak dan orang dewasa dengan leukemia limfositik akut. Obat kemoterapi pun dapat dipakai dalam fase konsolidasi dan pemeliharaan.

2. Terapi yang ditargetkan

Obat-obatan yang ditargetkan menyerang kelainan-kelainan spesifik yang terdapat dalam sel-sel kanker yang menolong mereka bertumbuh dan berkembang.

Kelainan tertentu yang dinamakan kromosom Philadelphia ditemukan pada sejumlah orang dengan leukemia limfositik akut. Bagi orang-orang ini, obat yang ditargetkan dapat dipakai untuk menyerang sel-sel yang berisi kelainan itu. Terapi yang ditargetkan dapat dipakai selama atau sesudah kemoterapi.

3. Terapi Radiasi

Terapi radiasi memakai sinar bertenaga tinggi, laksana sinar-X atau proton, guna menghancurkan sel-sel kanker. Jika sel-sel kanker sudah menyebar ke sistem saraf pusat, dokter bisa merekomendasikan terapi radiasi.

4. Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang, pun dikenal sebagai transplantasi sel induk, dapat dipakai sebagai terapi konsolidasi pada orang yang berisiko tinggi kambuh atau guna mengobati kambuh ketika tersebut terjadi. Prosedur ini memungkinkan seseorang dengan leukemia untuk membina kembali sumsum tulang yang sehat dengan mengubah sumsum tulang leukemia dengan sumsum leukemia bebas dari orang yang sehat.

Orang dewasa yang lebih tua, laksana mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, ingin mengalami lebih tidak sedikit komplikasi dari Leukemia Limfositik Akut. Dan orang dewasa yang lebih tua lazimnya mempunyai prognosis yang lebih buruk daripada anak-anak yang diasuh untuk Leukemia Limfositik Akut.

Beberapa orang barangkali memilih guna tidak mengerjakan perawatan guna kanker, alih-alih berfokus pada perawatan yang memperbaiki fenomena mereka dan menolong mereka memanfaatkan mayoritas waktu yang tersisa.

Itulah Cara Mengobati Leukemia Limfositik Akut yang butuh Anda ketahui dan kita praktekkan andai Anda terpapar penyakit ini. Semoga tulisan ini dapat menyerahkan manfaat. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment